Dari Karya Ilmiah Menjadi Buku
Kelas KBMN pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 16 Januari 2023 dengan tema tema MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH yang disampaikan oleh narasumber Bapak Eko Daryono, S.Pd dan moderator Ibu Nur Dwi Yanti, S. Pd.
Malam begitu terang, seperti terangnya mata dan pikiran, malam ini saya siap menerima ilmu dari narasumber yang bisa lebih akrab di panggil Mr. Yons yang hebat dan ibu moderator yang hebat pula.
Kelas malam ini di buka oleh ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd atau lebih dikenal dengan ibu NDY alumnus Kelas BM Gelombang 24 dan mendapat kepercayaan sebagai bagian dari tim solid di bawah asuhan Om Jay.
Kata - kata penyemangat awal yang membuat diri ingin lebih dan lebih lagi untuk segera menyimak materi.
"Jangan biarkan mata pena kita mengering menguap tak berarti"
disinilah kita para ksatria pena berkomitmen dan konsisten untuk terus berkarya.
Tetap konsisten berkarya, memulai dan terus memulai dari kemalasan kita, kemalasan tangan yang tak ingin menari diatas kertas. Kalahkan itu, dan menulislah dan selalu menulis.
Kelas dilanjutkan masih dengan kata semangat ibu NDY yang hebat. Saya jadi teringat salah satu tokoh motivational speaker terkenal dari Amerika John Maxwell, menggambarkan passion sebagai “the fuel for will’ atau bahan bakar untuk kemauan. Dalam artian passion mengubah “keharusan” menjadi “kemauan”. Jadi ketika kita sangat menginginkan sesuatu, kita akan menemukan tekad untuk melakukannya dan tidak akan berhenti sampai benar-benar mencapainya.
Inilah komitmen dan konsisten dalam menulis, sama halnya saat kita melakukan suatu analisis, menguji suatu tindak penelitian sehingga terbentuklah laporan dituangkan dalam karya tulis yang kita kenal karya ilmiah.
Namun sayangnya terkadang karya ilmiah tersebut hanya tersimpan di loker lemari kita dan di perpustakaan dan terkadang terlupakan.
Tak kenal maka tak sayang, ibu NDY memperkenalkan biodata dari Mr. Yons agar kita dapat mengenal lebih jauh dan dapat mencintai bahkan mencontoh prestasi beliau.
Sekilas mengenal Mr. Yons sosok guru yang bersahaja yang tergerak dan menggerakan dan membawa dampak bagi dirinya serta lingkungan. Selain sebagai pengajar, juga sebagai penulis, narasumber serta memiliki prestasi yang luar biasa ππππ dapat diintip pada blog beliau :
https://maseko1275.blogspot.com/2021/11/profil.html
Menilik dari kontribusi besar Om Jay, Mr Yons adalah bagian dari Akademi Omjay pada Angkatan ke-12. Berkat tantangan menulis dari para narasumber tim solid Om Jay akhirnya Mr. Yons menjadi orang hebat seperti sekarang ini.
Materi malam ini adalah Menulis Buku dari Karya Tulis Ilmiah lebih tepatnya Menerbitkan buku dari Karya Tulis Ilmiah
Tema yang sekilas teoristis dan bikin pusing mengingat tidak ada standarisasi konversi KTI menjadi buku. Namun demikian, dari berbagai pengalaman yang telah disampaikan oleh para Widyaiswara, Peneliti LIPI, Pakar Menulis akhirnya mengerucut pada standar isi buku, Meski demikian, standar tersebut sifatnya tetap fleksibel. Beda penulis terkadang berbeda persepsi.
Dimulai dari Apa itu KTI?
KTI adalah Karya Tulis Ilmiah.
KTI dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah.
Apa saja yang termasuk KTI?
Secara umum KTI ada dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku.
KTI Nonbuku antara lain : KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar : tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi
KTI hasil penelitian : PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal
KTI berupa ulasan atau resensi
KTI buku antara lain : Buku Bahan Ajar : diktat, modul, buku ajar, buku referensi
Buku Pengayaan : monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan
Buku kompilasi : bunga rampai, prosiding
Ternyata tidak semua KTI itu berupa buku. Memang secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi itu berupa buku, namun bukan buku. Lebih tepatnya adalah laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas.
Bagaimana struktur penulisan KTI?
Umumnya seperti struktur bab berikut ini :
Struktur di atas umumnya dijadikan sebagai standar dalam Menyusun bab-bab dalam KTI meskipun untuk KTI sejenis skripsi, tesis, desertasi, tugas akhir memiliki gaya yang berbeda di setiap kampus.
Apa sih perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku?
Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI.
Secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab.
Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis.
Bagaimana cara mengkonversi KTI menjadi buku?
Caranya dengan : Memodifikasi Judul
Judul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu).
Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.
Contoh buku konversi dari hasil penelitian Mr. Yons sendiri.
Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan
KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku seperti yang telah saya uraikan di atas.
Nah, pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah.
Modifikasi Bab I
Bab I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan PENDAHULUAN , boleh PEMBUKA atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku.
Misal pada konversi PTK yang Me. Yons buat, Beliau mengubah pendahuluan dengan FENOMENA PEMBELAJARAN TIK yang tentunya berisi mengenai fenomena sebagaimana isi poin latar belakang dalam naskah laporan aslinya ditambah dengan fenomena kekinian agar pentingnya isi buku dapat ditonjolkan sejak awal sehingga pembaca merasa tertarik untuk membaca keseluruhan isi buku.
Adapun secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang
Modifikasi Bab II
Sebagai contoh isi bab II dari PTK yang Mr. Yons susun sebagai berikut:
Susunan bab dan sub bab di atas Beliau rubah dalam gaya penulisan buku sehingga menjadi beberapa bab, yaitu :
Modifikasi Bab III
Substansi bab 3 sebenarnya lebih terfokus pada metode, teknik pengumpulan data (instrumen) serta analisis data. Jika berupa PTK berisi langkah-langkah tindakannya.
Ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan. Benar-benar menghilangkan bab III, menginclude bab 3 di bab 2 atau menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan.
Menghilangkan bab 3 maksudnya keseluruhan isi bab 3 dihilangkan, sebab bunyi bab 3 sebenarnya bisa dicermati dari isi pembahasannya.
Menginclude bab 3 di bab 2 maksudnya konsep pokok terpenting dari bab 3 digabung dalam bab 3.
Misal dari contoh ini, langkah-langkah tindakan yang Beliau lakukan adalah include di Bab V dengan sub Tahapan Penerapan Every One is Teacher Here Menggunakan Model Tindakan Kelas.
Menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan maksudnya menyampaikan substansi isi bab 3 sebagai awal pembahasan.
sebagai contohnya berikut ini :
Namun narasi tersebut butuh kehati-hatian. Jika untuk kepentingan kenaikan pangkat bagi guru ASN, maka narasi tersebut perlu dipertimbangkan untuk dicantumkan. Pada bagian ini adalah hal yang paling menantang. Butuh ekstra di bagian Bab III. Jika perlu butuh mentoring untuk editingnya.
Modifikasi Bab IV
Bagian ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan konteks buku. Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV.
Sebagai contoh, Bab VI STRATEGI TIM QUIZ DALAM PEMBELAJARAN TIK.
Pada buku bab IV dapat dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian yang menyatu dalam buku. Bab IV tidak lagi berisi data mentah seperti nilai dari setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang dibutuhkan sebagai pendukung.
Misalnya Mr. Yons pernah mengedit buku hasil lomba Dharma Wanita SMK se Provinsi Jawa Timur. Foto-fotonya full karena memang berisi cara membuat kerajinan, makanan.
Modifikasi Bab V
Pada laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut dapat dipertahankan.
Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian.
Mr. Yons menguraikan beliau pernah mengedit desertasi yang bagian penutupnya komplit terkait dengan implikasi substansi isi buku.
MANTAPPPP Mr
Modifikasi Lampiran
Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang mendukung, bukan data-data mentah.
Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku?
Nahhh ini yang saya tunggu - tunggu dari Beliau.
Pertama. keaslian laporan hasil penelitian. Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang original punya penulis sendiri.
Karya seperti skripsi, tesis apalagi desertasi akan langsung ketahuan jika plagiat karena sudah menggunakan generate machine untuk pengecekannya.
Kedua , menghindari kompilasi yang terlalu banyak.
Include saja pendapat pada ahli yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan dengan analisis dari sudut pandang penulis.
Mengapa demikian, saat penulis menerbitkan buku dari hasil KTI-nya sedang otomatis dia sedang menyuguhkan bahan pustaka kepada pembaca.
Kegiatan sekedar meng-copas pendapat asli para pakar perlu dihindari dengan mengubah gaya penulisan kutipan.
Ketiga, memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis.
Keempat, modifikasi bahasa buku.
Hindari pemakaian penanda transisi menurut, hal itu sesuai dengan pendapat, lebih lanjut si A menyatakan, berdasarkan hal tersebut.
Termasuk menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis.
Kelima, hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Keenam, wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku.
Ketujuh, memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB
Mantap.
Luar biasa ..BRAVO Mr. Yons..
Paparan diakhiri dengan mengembalikan waktu kepada sang moderator hebat Ibu NDY.
Sebuah paparan yang membuka pikiran kita kita dalam mengkonversi karya ilmiah menjadi sebuah buku yang menarik. Memberi tantangan pada kita tentang perbedaan ketika kita menulis dari awal dengan mengkonversi suatu karya tulis dan tentu dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Paparan ini mengundang para peserta untuk mengkonversi karya ilmiahnya menjadi sebuah tulisan yang menarik dan bisa menghasilkan. Jangan biarkan bersembunyi dalam almari buku di rumah.
Tibalah pada sesi tanya jawab :
1. Bagaimana cara mengubah gaya penulisan kutipan/ pendapat dari para pakar, agar tidak sekedar copas saja?.. contohnya?
Pertanyaan pertama dari ibu Lely anggota tim solid Om Jay yang juga ikut terbawa terpana materi malam ini.
Jawaban Mr. Yons :
Sumber Asli
Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014 menyatakan bahwa:
“Karya tulis ilmiah yang selanjutnya disingkat KTI adalah tulisan hasil litbang dan/atau
tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh
perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah
Modifikasi
“Karya tulis ilmiah merupakan tulisan perseorangan atau kelompok dari hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang yang memenuhi kaidah ilmiah (Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014)
2. Bisakah Best Practice di jadikan buku?
(Hery Setyawan_Jakarta)
Jawaban Mr. Yons :
Bisa banget.
3. Ada 2 pertanyaan
Pertanyaanya
1). bagaimana caranya mebuat buku dari hasil penelitian yang failnya sudah hilang apakah mengetik ulang atau bagaimana mohon pencerahnya.??
2). Bagaimana merubah dari hasil laporan karya ilmiah. menjadi suatu artikel yang menarik??
(Amin Kurniawan, Ponorogo)
Jawaban Mr. Yons :
1). Kalau ada naskahnya bisa discan kemudian dikonvert ke doc,
2). Artikel atau buku?} Kalau artikel, ringkas isi LKI-nya kemudian modifikasi judul yang menarik.
4. Menjadikan karya tulis menjadi Buku sepertinya membutuhkan "KEBERANIAN"
bagaimana agar buku modifikasi kita tadi sesuai kaidah penulisan?
( Teguh Wiyono)
Jawaban Mr. Yons :
Pahami kaidah penulisan buku termasuk didalamnya struktur dan kebahasaan buku.
5. Maaf tadi disampaikan oleh Mr. Yons
Dalam contoh yang saya berikan, Bab VI STRATEGI TIM QUIZ DALAM PEMBELAJARAN TIK
Bab VI atau Bab VI?
Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian.
Tolong contoh konkrit dari kalimat diatas Mr. Yons?
( Ibu There)
Jawaban Mr. Yons :
Misal modifikasi PTK saya, bab VI : Pembelajaran TIK dengan penerapan strategi Tim Quiz mampu menciptakan iklim belajar yang aktif, interaktif, kolaboratif serta dapat membangkitkan semangat belajar…… Strategi Tim Quiz yang diterapkan dapat berhasil jika ada dukungan ……. Sebaliknya jika dukungan tersebut kurang optimal maka capaian yang diharapkan dari Strategi Tim Quiz …..
tercetak tebal merupakan implikasi sekaligus rekomendasi di bagian penutupnya
6. Tanya, mohon penjelasan Pak Eko,
1). Apakah dalam modifikasi ke buku, berarti tdk boleh lagi ada subbab? Lalu bgmn kalau uraiannya ternyata mg memerlukan rincian?
2). Apakah pemahaman tentang modifikasi bab. IV dalam Lap. prnelt, dapat disamakan atau menjadi jawaban permasalahan?
3). Modifikasi lampiran, berarti berupa data (hasil analisis),/deskripsi data?
4). Maksudnya wajib mencantumkan semua pustaka yg dipakai sebagai rujukan itu, tdk hrs yg ditampakkan di uraian sprt halnya lap. penelitian/tulisan ilmiah? Melainkan yg dirujuk penulis dalam uraiannya? (mendasari/menguatkan) pendapatnya?
Matur nuwun.π
(HR. Utami_Semarang)
Jawaban Mr. Yons :
1). Boleh, hanya diupayakan tanpa penomoran agar tidak terkesan kaku.
2). Bisa.
3). Instrumen yang mendukung isi.
4). Semua kutipan yang diambil dalam isi buku wajib dicantumkan daftar pustakanya. Jika khasanah kekayaan pustaka kurang mendukung maka dapat ditambah tidak harus sama dengan laporan KTI aslinya.
7. Anak saya yg no 2 lomba Karya ilmiah internasional di Hongkong meraih medali emas dan anak saya yang no 4 lomba tingkat nasional juara harapan 1.
Apabila hasil karya ilmiah anak sy sy jdkn buku apakah diperbolehkan?
(Umatun Nur Islamiyati peserta KBMN ke 28 dari Kemenag Kab Magelang)
Jawaban Mr. Yons :
Boleh banget, wah luar biasa putranya...
8. Menarik sekali menyimak pemaparan dari narasumber terkait skripsi/tesis/karya ilmiah menjadi sebuah buku solo. Bagaimana dengan proposal P5, bisakah menjadi sebuah buku? Bagaimana tahapannya agar menjadi buku yang menarik?
(Wahyuning Fatimah, Jakarta)
Jawaban Mr. Yons :
Maksudnya proposal seperti apa ya Bu Wahyu. Jika ingin membuat buku penerapan tema P5 didukung dengan aktivitas dan dokumentasi akan sangat menarik.
9. Menulis Buku dari KTI, berarti mengubah laporan menjadi buku.
Apakah buku yang berasal dari laporan tidak termasuk KTI?
(Imro’atus Sholihah_ Jombang Jatim)
Jawaban Mr. Yons :
Termasuk Bu, sesuai dengan kaidah buku 4 PKG. Tadi di atas dua klasifikasi KTI.
10. Apakah ada buku khusus dijual bebas yang menjelaskan tentang bagaimana cara mengkonversi KTI menjadi buku?
(Saepul Hikmah dari Rengasdengklok)
Jawaban Mr. Yons :
Bisa pesan ke Tim Solid Omjay Pak Saeful
11.Pada pembuatan buku, lampiran KTI diubah menjadi instrumen penelitian dan data2 matang, bukan data mentah. Bisa diberikan contoh spt apa data matang dan data mentah ini?
(Dyah-Bandung)
Jawaban Mr. Yons :
Data mentah, misalnya data nilai keseluruhan siswa. Data matang : siswa yang mendapat KKM dan di bawah KKM kemudian disajikan dengan grafik.
12. Materinya sangat komplit... pertanyaan saya...judul tesis saya Manajemen pendidikan karakter santri kira2 apa judul yang menarik klau ingin di jadikan judul buku?
Bagaimana cara awal kita menulis buku dari skripsi atau tesis kita?
(Sri Mulyati, Cirebon)
Jawaban Mr. Yons :
Judul tersebut sudah menarik Bu, singkat dan menggugah minat untuk membaca. Setelah judul, modifikasi babnya Bu.
13. Boleh minta contoh ini
Ketiga memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis, maksud dr data matang seperti apa?
(Ririn Siti Maemunah _Bandung Barat)
Jawaban Mr. Yons :
Sama dengan jawaban untuk pertanyaan Bu Dyah-Bandung : Data mentah, misalnya data nilai keseluruhan siswa. Data matang : siswa yang mendapat KKM dan di bawah KKM kemudian disajikan dengan grafik.
14. Apakah kita bisa membuat buku yang menceritakan tentang KTI tersebut. Jadi dalam buku tersebut dari awal hingga akhir seperti sharing pengalaman. Contoh dari best practice ke buku?
(Syarif Kalteng)
Jawaban Mr. Yons :
best practice sangat bisa jadi buku Pak Syarif. Saya banyak editing karya sejenis ini.
15. Bolehkah KTI orang lain , kita yang jadikan buku?
(Suhaimi)
Jawaban Mr. Yons :
Boleh bu, tapi nama penulisnya ya yang punya KTI bukan kita
16. Dalam paparan narasumber tentang modifikasi bahasa buku disebutkan bahwa harus menghindari pemakaian penanda transisi seperti kata menurut hal itu, sesuai dengan pendapat, lebih lanjut si A menyatakan, berdasarkan hal tersebut, dll. Padahal dalam pengambilan kutipan harus menyebutkan itu dari narasumber, menurut .... sesuai dengan pendapat ...
Jadi bagaimana cara/teknis untuk menunjukkan bahwa tulisan itu adalah berdasar pendapat ahli?
(Rosjida Ambawani dari Ciamis)
Jawaban Mr. Yons :
Sumber kutipan ditaruh di bagian akhir Pak, seperti model Harvard.
Sumber Asli
Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014 menyatakan bahwa:
“Karya tulis ilmiah yang selanjutnya disingkat KTI adalah tulisan hasil litbang dan/atau
tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh
perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah
Modifikasi
“Karya tulis ilmiah merupakan tulisan perseorangan atau kelompok dari hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang yang memenuhi kaidah ilmiah (Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014)
17. Laporan PTK dapatkah di ubah menjadi buku?
Apakah sama prosedurnya?
(Anastasia Ninotshka,S.Pd, Nabire Papua Tengah)
Jawaban Mr. Yons :
Wah luar biasa dari Nabire. Sangat bisa bu, prosedur sama.
18. Salam hangat Mr. Yonsπ wah luar biasa penjelasannya ππ saya belum pernah mengubah KTI menjadi buku apalagi untuk kenaikan pangkat, sepertinya memerlukan ketelitian, mohon dapat menjelaskan pada bagian:
1). hindari pengambilan kutipan yg berantai? sedangkan pendapat tersebut sudah tertera di Tesis kita, kok harus dihindari ?
2). Mohon penjelasannya kaidah penyusunan buku ber ISBN ? Kalau ada panduan bolehkah kami dibagi ?
(Farida Lisanti, Musi Rawas)
Jawaban Mr. Yons :
1) Maksudnya kutipan berantai Si A seperti dikutip si B menyatakan bahwa...... Intinya ambil sumber pertama. Kutipan dalam buku tidak harus sama persis dengan kutipan di tesis, bisa berkurang bisa bertambah.
2). Buku ber-ISBN biasanya minimal 60 halaman
19. Izin bertanya ketika KTI sudah menjadi buku, Apakah temuan2 yang didapatkan masih bisa dijadikan referral atau referensi?
Jawaban Mr. Yons :
Sangat bisa
Luar biasa sekali malam ini..
Penutupan oleh ibu moderator NDY dan kata - kata penyemangat dari Mr. Yons menggugah jiwa raga segera ingin memberontak membuka kembali data lama, file lama, PTK lama yang hanya terselip di ujung lemari buku.
Dari apa yang dipaparkan Mr. Yons sangat luar biasa. Bagaimana kita membuka cakrawala kita dalam mengkonversi KTI menjadi buku yang menarik, buku yang memiliki daya jual.
Harus mempunyai keberanian untuk mencoba. PTK ,best practice juga Tesis bisa di jadikan sebuah buku.
Tidak ada kata yang tidak mungkin, bahan sudah ada di depan mata kita. Tinggal bagaimana kita siap berkomitmen dan konsisten dalam mengkorversi sebuah karya tulis ilmiah.
Pesan terakhir pada malam ini dari Mr. Yons terkumandang. Jangan takut gagal sebelum mencoba. Berdayakan karya kita menjadi buku yang bermanfaat menjadi ladang amal kita, Prinsipnya agar kita mantap menjadikan KTI menjadi buku adalah : “Menulis itu olah kata dengan rasa, karena menulis seperti berbicara dan teman bicaranya adalah HATI.”
Kejujuran adalah hal yang utama.
Eko Daryono – Sang Pena Lereng Lawu
Terimakasih Mr. Yons
Terimakasih Ibu NDY
Terimakasih BM 28
Bravo
Sukses untuk kita semua
luar biasa resume yang apik
ReplyDeletemantap lengkap dan aktual .mampir juga ke blog ya bun
ReplyDeleteSudah pak candra
DeleteMantap resumenya bu... bravo
ReplyDeleteDitemani malam dan bunyi ping di whatApps.. serta tarian jemari yg melengkapi resume.. mantap.. lanjutkan bu..
ReplyDeleteCerdas resumny
ReplyDeleteKeren abis lanjut
ReplyDelete