KONSEP BUKU NON FIKSI

Fiksi dan nonfiksi tentu dua hal yang berbeda. Perbedaan buku fiksi dan nonfiksi diantaranya bisa ditinjau dari bagian isi buku. Buku fiksi ditulis berdasarkan imajinasi, sehingga isi dari jenis buku ini lebih banyak berupa cerita yang menghibur dan membangkitkan emosi sedangkan non fiksi adalah suatu karangan yang isinya bukanlah imajinasi tetapi merupakan suatu karya seni yang faktual atau mengandung kebenaran.

Hari Rabu tanggal 8 Februari 2023 pukul 19.00 - 21.00 tepatnya malam kamis kami belajar menulis pertemuan ke 14 dibersamai ibu - ibu cantik, Beliau ibu Musiin, M. pdsebagai narsumber dan ibu Yandri Novita Sari sebagai moderator.

Pentingnya bagi seorang penulis untuk mengetahui konsep buku karena hal ini berkaitan dengan pola yang akan memudahkan proses penulisan buku agar terhindar dari kemandekan ide atau bahasa kerennya terhindar dari virus writer's block .

Tema kali ini mengupas materi tentang Konsep Buku Nonfiksi bersama Ibu Musiin,  M. Pd.

Sekilas Biografi Narasumber

Bu Musiin atau akrab dipanggil Bu Iin merupakan guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri kelahiran Kota Tahu Takwa Kediri. Bu Iin juga merupakan peserta KBMN gelombang 8 yang berhasil duet dengan Prof. Eko Indrajit, karya buku mayor beliau berjudul Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda Melalui Literasi.

Selain menjadi penulis, beliau juga Founder Organisasi Swadaya Masyarakat YAPSI dan juga Founder PT In Jaya. 

Kemudian juga tidak kalah hebatnya,  alumni IKIP Negeri Malang ini juga berhasil menempuh Short Course di SEAMEO RELC di Singapura pada tahun 2015.
Sekilas Karya Narasumber
Pengertian Tulisan Non Fiksi
- Tulisan ini bersifat objektif dan berbasis data dan fakta.
- Tulisan ini bersifat objektif dan berbasis data dan fakta.
-Bahasa yang digunakan juga bersifat denotatif, apa adanya.

Jenis - Jenis Tulisan Non Fiksi
Pola Penulisan Buku Non Fiksi
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara)
Pola yang  dipakai Bu Iin dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.

Proses Penulisan Buku Non Fiksi
Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan

Langkah Pertama
 1. Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya 
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara

Artinya, kita tidak akan bisa menulis dengan bagus, jika kita tidak pernah membaca dan mengupdate pengetahuan kita.

2. Menulis Draft
Contoh penelusuran dan peguatan ibu moderator dalam hal menulis adalah:
Tema yang  diangkat di buku beliau adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020

Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan,  Inilah " a book inside you".

3. Membuat kerangka
Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, coba ikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be

Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.

Anatomi Buku Non Fiksi
Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

4. Merevisi Draft
5. Menyunting Gambar
Untuk merevisi draf, Bapak Ibu kemarin telah mendapatkan materi tentang Proofreading sebelum menerbitkan tulisan.

Ini berarti antar materi saling berkaitan. Kita tinggal melakukan eksekusi.

TRENDING TOPIK
Untuk mengetahu suatu topik menarik atau tidak, kita bisa mengecek di Google Trends.
1 Topik
Sebagai contoh hasil tentang
Penelusuran Kurikulum Merdeka

Ini hasil penelusuran tentang topik Kurikulum Merdeka.

- Kita bisa melihat bahwa topik tersebut masih cukup tinggi.
Ini berarti jika kita menulis topik tersebut, akan diminati banyak orang.

Antar Topik

Kita  juga membandingkan trend antar topik di google trends. Menggunakan aplikasi ini sebelum menulis sangat membantu kita menulis.

RTL (Rencana Tindak Lanjut)
Sesi pertanyaan : 
P1|
Nurmiati Temanggung
Ijin bertanya Bu Iin, bagaimana menemukan ide buku dengan tema yang uptodate dan bisa menyelesaikan dalam waktu singkat sehingga ketika buku terbit maka temanya sudah tidak outofdate?
Terimakasih atas jawabannya
Jawab :
Teman yang update bisa diperoleh dengan banyak membaca, melihat konten-konten atau bisa juga dengan melakukan pengamatan. Jika kita sering melakukan ini, maka naluri penulis akan terasah. Seorang wartawan dengan jam terbang yang tinggi, kualitas tulisannya pasti bagus. Ingat dengan mantra Om Jay ' Menulislah setiap hari". Untuk bisa menulis setiap hari, pasti harus ada bahan yang ditulis. Ini akan mendorong kita untuk kreatif mencari ide.

P2|
saya Candra dari Jakarta 
izin bertanya 
1. Di mana letak kesulitan  ketika membuat buku 
fiksi dan Nonfiksi
2. Dalam buku non fiksi berapa idealnya kita menyiapkan daftar Pustaka nya sebagai referensi buku kita
Jawab : 
Terima kasih sahabat dari Jakarta. Tidak setiap orang mempunyai keahlian dalam menulis fiksi dan begitu sebaliknya, tidak semua orang bisa menulis buku nonfiksi. Bagi saya yang tidak memiliki jiwa seni, sulit sekali menuangkan kata-kata yang indah menjadi sebuah cerpen atau novel. Saya kira kesulitan yang dialami relatif tidak sama.
Tidak ada patokan untuk jumlah daftar pustaka untuk sebuah buku nonfiksi, tergantung data yang kita butuhkan. Semakin lengkap data pendukung kita dan dari sumber terpercaya, semakin bagus kualitas tulisan kita.
Jangan bersedih, ibu tidak sendiri mengalami hal seperti itu.
Prof Eko pernah memberikan link materi di you tube, kiat memilih judul yang menarik. Pokok kalau itu anti mainstream pasti menarik untuk dilirik pembaca. Judul itu harus selalu wow dan menarik untuk dieksplore.
Mulailah dengan menulis, menulis, dan menulis. Besok dengan Pak Yulius, ibu akan diajari cara menulis mulai dari cover sampai daftar pustaka, dan itu akan tertata secara otomatis.
Ibu tinggal menginvetaris dulu, bisa berupa mind map. setelah itu tinggal mengembangkan. Anggap saja ibu berbicara dan diwujudkan dalam bentuk tulisan. Mengalir saja tanpa perlu kesempurnaan.

P4|
Bismillah.
Nama: Rosjida Ambawani
Nama sekolah/asal: MA Swasta di Ciamis
Pertanyaan:
Dalam menulis buku non fiksi, jika mengutip kutipan dari suatu referensi, apakah ada batasan maksimal kata agar tidak dikategorikan plagiat?
Dan apa aplikasi untuk mengecek "keplagiatan" dan bgmn cara menggunakan aplikasi tersebut.
Terima kasih
Jawab : 
Aturan dalam pengutipan sangat sederhana sekali, apabila seseorang mengutip dari suatu sumber maka sertakanlah sumber aslinya. Kutipan langsung tidak dapat dilakukan untuk satu halaman penuh. Sebaiknya kutipan langsung berisi beberapa paragraf saja.
Dalam mengutip selalu sertakan sumbernya. Aplikasi untuk mengecek level plagiat banyak sekali, salah satunya plagiarisme checker. Ibu bisa memasukkan file , dan akan muncul level plagiat.
https://www.easybib.com/grammar-and-plagiarism/plagiarism-checker/


P5|

HR.Utami_UPGRIS, Mohon penjelasan: Apakah menulis buku semi ilmiah dalam waktu singkat, tanpa didahului riset dapat dijamin validitasnya? Saya sempat berpikir, semua pengetahuan  (dari buku, media, atau pengalaman) diresume ya, Bu. Kemudian ditulis dengan bahasa kita, begitu Ibu?
Jawab : 
Terima kasih Ibu Utami. Seperti yang saya sampaikan di awal, bahwa tulisan nonfiksi adalah tulisan yang berdasrkan data dan fakta. Dalam menggunakan sumber tulisan, kita harus teliti dan cerdas dalam menguji validitasnya. Kita bisa membandingkan berbagai sumber dan menentukan yang terbaik. Tulisan kita adalah tanggung jawab kita.

P6|
Assalamualaikum Bu.
Sy Sri Mulyati dr Cirebon.
skripsi atau tesis adalah karya kita yang sesuai realita di lapangan, Apakah skripsi atau tesis kita bisa d jadikan buku non-fiksi? bagaimana caranya?
Jawab :
Wa alaikum salam, Ibu Sri dari Cirebon. Untuk penulisan buku dari karya ilmiah, bisa dilihat kembali di pertemuan ke-4 dengan tema  Menulis Buku dari karya Ilmiah.

P7|
Nama:Endang Ratna Juwira
Nama sekolah/asal:PAUDQu RUMAH IQRO BUNDA Cisarua Bogor
Pertanyaan:1.Berapa banyak refrensi yang harus kita baca untuk bisa menjadi sebuah buku?
2.Bila ditengah penulisan buku kita merasa blank atau hilang ide apa yg harus kita lakukan?
Terima kasih atas pencerahannya🙏
Jawab : 
Jumlah referensi yang harus kita baca tergantung kebutuhan. Semakin banyak semakin baik, karena tulisan kita semakin berkualitas.
Bagaimana cara mengatasi writer's block? Jawabannya kembali ke diri kita sesuai karakteristik kita. Ibu bisa jalan-jalan, membaca, atau browsing media sosial. Hal-hal seperti itu akan menstimulus ide kita. Dengan belanja bahan, kita akan mampu menulis.

P8|
Assalamu alaikum wr wb
Izin bertanya
Samsinar Sambo_SMKN 31 Jakarta
Sebelum membuat tulisan kita membuat draft terlebih dahulu. Mohon tips membuat draft yang baik.
Terima kasih
Jawab :
Sebelum membuat draft, baha-bahan yang dibutuhkan kita kumpulkan terlebih dahulu. Bahan-bahan itu bisa berupa tulisan, dan hasil diskusi. Setelah itu baru membuat draft. Draft bisa dalam bentuk mind map atau berupa diagram. Semakin rinci draft kita, semakin mudh kita menulis. Draft diibaratkan sebagai kompas yang akan menuntun penulis.

Mengutip kata kata dari A Wan Bong,
Tidak ada yang bisa menghalangi orang dari mati, tapi dengan menulis, ia masih memiliki peluang untuk 'hidup abadi'


Terimakasih Bu Iin
Terimakasih bu Yandri 
Atas ilmu - ilmunya..
Semangat menulis...

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menulislah Setiap Hari

USAHA PENERBITAN BUKU

BLOG SEBAGAI MEDIA REFLEKSI