Seindah kata PANTUN

Kelas Belajar Menulis KBMN ke 13 pada hari Senin, 6 Februari 2023 yang disampaikan oleh Bapak Miftahul Hadi (Mas Mif) dan moderator Bapak Dail Ma'ruf mengambil tema KAIDAH PANTUN

SEKILAS BIODATA
Nama : Miftahul Hadi
Instansi : SD negeri Raji I Demak
No. Hp : 0856y41183853
Surel : miftahulhadi280387@gmail.con
Blog : https ://masmifgurukampung.blogpost.com

SEKILAS HASIL KARYA MAS MIF
PANTUN TRADISIONAL ASLI INDONESIA

Pantun telah dikenal lebih dari 500 tahun yang lalu sebagai tradisi lisan masyarakat Melayu di wilayah kepulauan di Asia Tenggara. Pantun merupakan syair yang digunakan untuk mengekspresikan ide dan perasaaan juga nasihat-nasihat sejak kelahiran manusia hingga kematian.Pantun biasanya identik dengan suku bangsa Melayu. 

Di Tapanuli, pantun dikenal dengan istilah ende-ende (Suseno, 2006).
Contoh :
Molo mandurung ho dipabu,
Tampul si mardulang-dulang,
Molo malungun ho diahu,
Tatap siru mondang bulan.
Artinya :
Jika tuan mencari paku,
Petiklah daun sidulang-dulang,
Jika tuan rindukan daku,
Pandanglah sang bulan purnama.

Di Sunda, pantun dikenal dengan istilah paparikan (Suseno, 2006).
Contoh :
Sing getol nginum jajamu,
Ambeh jadi kuat urat,
Sing getol maengan ilmu,
Gunana Dunya akhirat.
Artinya :
Rajinlah minum jamu,
Agar kuatlah urat,
Rajinlah tuntut ilmu,
Bagi dunia akhirat.

Di Jawa, pantun dikenal dengan istilah parikan (Suseno, 2006).
Contoh :
Kabeh-kabeh Gelung konde,
Kang Endi kang Gelung Jawa,
Kabeh-kabeh ana kang duwe,
Kang Endi kang durung ana.
Artinya :
Semua bergelung konde,
Manakah si Gelung Jawa,
Semua sudah ada yang punya,
Siapakah yang belum punya.

Pantun diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak benda  pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis (17/12/2020).
Pada hakikatnya, sebagian besar kesusastraan tradisional Indonesia membentuk pondasi dasar pertunjukan genre campuran yang kompleks, seperti "randai" dari Minangkabau wilayah Sumatra Barat, yang mencampur antara seni musik, seni tarian, seni drama, dan seni bela diri dalam perpaduan seremonial yang spektakuler.

DEFINISI PANTUN

Dari berbagai macam pantun dari tiap daerah, berikut terdapat definisi pantun.

Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019).

Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019).

Pantun adalah puisi lama yang begitu dikenal oleh orang jaman dahulu Pantun sangat dikenal pada masyarakat lama. Pantun mempunyai ciri-ciri seperti tiap bait terdiri dari empat baris. Sementata baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.

KEGUNAAN PANTUN

Kegunaan pantun ada banyak sekali. Selain untuk komunikasi sehari-hari pada zaman dahulu. Pantun bisa juga digunakan untuk mengawali sambutan pidato. Bisa juga untuk lirik lagu, perkenalan, ataupun dakwah bisa juga disisipi pantun.

Pantun juga melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar.

KAIDAH PANTUN

1 bait pantun terdiri atas empat baris
Dalam 1 baris itu idealnya terdiri atas empat sampai lima kata.
Dalam 1 baris pantun terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.
Baris pertama dan kedua disebut sampiran.
Baris ketiga dan keempat disebut isi.
Pantun yang baik, memiliki sajak a-b-a-b

Pantun dua baris disebut juga karmina atau pantun kilat.
Contoh :
Kabeh-kabeh Gelung konde,
Kang Endi kang Gelung Jawa,
Kabeh-kabeh ana kang duwe,
Kang Endi kang durung ana.

Cara menentukan persajakan, bisa kita lihat Rima (bunyi akhir) tiap baris.
Contoh :
Sudah gaharu Cendana pula,
Sudah tahu bertanya pula.

Ciri-ciri Pantun 
Syair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris. Memiliki sajak a-a-a-a. Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan

SYAIR
Syair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris. Memiliki sajak a-a-a-a. Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan.
Seperti puisi namun diksinya lebih mendalam.
Contoh :
Inilah kisah bermula kawan
Tentang negeri elok rupawan
Menjadi rebutan haparan jajahan
Hidup mati pahlawan memperjuangkan

Engkau telah mafhum kawan
Penggenggam bambu runcing ditangan
Pemeluk tetes darah penghabisan
Syahdan, Tuhan karuniai kemerdekaan 

GURINDAM
Gurindam hanya terdiri atas dua baris. Memiliki sajak a-a. Baris pertama dan kedua saling berhubungan. Singkat pada dan berirama.
Contoh gurindam :
Jika rajin salat sedekah,
Allah akan tambahkan berkah.

KARMINA
Karmina, terdiri atas dua baris. Baris pertama dan kedua tidak ada hubungannya.

TANTANGAN MEMBUAT PANTUN
Semakin kita memiliki perbendaharaan kata dengan bunyi akhir sama, maka akan semakin memudahkan dalam membuat pantun.
RIMA

1. Rima Akhir
Ini tingkatan pantun yang paling mudah. Hanya akhir baris yang sama bunyinya

2. Rima tengah dan akhir.

Susun sejajar bungalah bakung,
Terbang menepi si burung elang,
Merdeka belajar marilah dukung,
Wujud mimpi Indonesia cemerlang.

Rima tengah dan akhir.

Lihat kata kedua dan kata terakhir.
Baris pertama dan ketiga
Seja jar dan ba kung
Bela jar dan Du kung

Baris kedua dan keempat
Mene Pi dan e Lang
Mim Pi dan cemer lang

3. Rima awal, tengah dan akhir.

Jangan dipetik si daun sirih,
Jika tidak dengan gagangnya,
Jangan diusik orang berkasih,
Jika tidak dengan sayangnya.

Baris pertama dan ketiga
Ja ngan dipe tik si daun sirih,
Ja ngan diu Sik orang berka sih,

Baris kedua dan keempat
Ji ka ti dak dengan gagang nya,
Ju ka ti dak dengan sayang nya.

Dalam menulis pantun, usahakan hindari penggunaan nama orang, dan nama merk dagang.

Sesi pertanyaan:
P1 : 
HR Utami – semarang ;
Apakah sama dengan yang di Jawa disebut Parikan?
 kalau begitu selaras dengan pemaknaannya di Jawa. Pantun pada umumnya berisi nasihat, nah panuntun dalam bahasa Jawa itu berarti  petunjuk, panuntun, tuntunan, ajaran
Tua-tua maunya serba tahu, Ikut KBM biar makin pintar, Meski tua ingin terus maju, Tak peduli dengan komentar.

Terima kasih ibu HR Utami dari Semarang. Tetangga njih buuk🙏

Betul sekali ibu, pantun umumnya berisi nasihat. Dalam kebudayaan Jawa, pantun disebut parikan. Bisa parikan dua baris. Contohnya

Kendal Kaliwungu,
Ajar kenal Karo aku.

Ataupun parikan yang empat baris, seperti yang sudah kami contohkan di atas.

P2: 
Yoyon Supriyono, Dari : Cirebon
Pakai jean atasannya kemeja
Wanita betah memakai hijab
Mohon izin untuk bertanya
Semoga kang Miftah bisa menjawab
amin kurniawan 
1. Tolong dijelaskan jenis-jenis pantun itu apa saja dan beserta contohnya?
2. Untuk menjadi buku itu minimal berapa buah pantun??
Trimakasih

Terima kasih bapak Yoyon dari Cirebon.

Jenis-jenis pantun yang umum diketahui antara lain
1. Pantun nasihat : pantun yang isinya (baris ketiga dan keempat) nasihat kebaikan.

Contoh :
Tegak berdiri si batang Suji,
Tanam di samping petai cina,
Sejak kecil rajin mengaji,
Sudah besar tentu berguna.

2. Pantun jenak : pantun yang berisi hal-hal lucu
Contoh :
Ikan gabus ada di rawa,
Ikan lele ada di kali,
Nenek menangis sambil tertawa,
Melihat kakek main lompat tali.

Untuk menjadi buku minimal berapa pantun?
Kalau buku solo pantun milik saya berisi 400an pantun dengan tebal 170 halaman

Terimakasih Mas Mif
Terimakasih Pk Dail





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menulislah Setiap Hari

USAHA PENERBITAN BUKU

BLOG SEBAGAI MEDIA REFLEKSI